all

all
ternyata mirip sama ayah,

Minggu, 19 April 2009

Pulau Hoga dan Kaledupa Surga Peneliti Laut

Kalau kita sempat pelesiran di daerah tenggara Sulawesi, jangan lupa singgahi Pulau Hoga dan Kaledupa, di Kepulauan Wakatobi. Taman Nasional Kepulauan Wakatobi merupakan kawasan konservasi perairan laut (marine conservation area). Kawasan Kepulauan Wakatobi dan perairan laut di sekitarnya seluas 1.390.000 ha ditunjuk sebagai taman nasional pada tanggal 30 Juli 1996 berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 393/Kpts-VI/1996. Nama Wakatobi diambil dari singkatan nama pulau-pulau besar yang menyusun kepulauan ini, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko, nama lain dari gugusan pulau-pulau tersebut adalah Kepulauan Tukang Besi.

Selain Pulau Kaledupa dan Hoga. Sebenarnya masih ada beberapa pulau yang yang memiliki potensi wisata menakjubkan. Seperti Wangi-wangi misalnya, dengan ibu kota Wanci, yang fasilitasnya lebih lengkap. Kalau masalah menyelam, Binongko dan Tomian mungkin lebih hebat kedengarannya. Meskipun begitu, keindahan laut Pulau Kaledupa dengan Hoga resort-nya tidak bisa dibilang kalah.

Surga

Tidak salah bila Pulau Hoga dianggap surga bagi para peneliti biota lautan. Di daerah yang penuh dengan pasir putih dan kelapa ini, memang benar pulau impian bagi tiap pencinta lautan. Bahkan tak urung, Sudomo, yang mantan menteri zaman Orde Baru dulu mengungkapkan agar jangan mati dahulu, sebelum melihat pulau ini.

Saat sampai di pelabuhannya saja. Sudah terasa magisme keindahan pulau ini. Air laut yang terlihat jernih, menimbulkan bayang-bayang saat seekor ikan melintas. Bekejaran membawa pandangan mata bertumbuk dengan pasir empuk berwarna putih kuning, tertimpa sinar matahari redup.

Terumbu karang dan ikan hias yang berenang di sekitarnya merupakan atraksi yang menarik untuk dinikmati. Daerah wisata yang direkomendasikan adalah di Pulau Hoga dan sekitarnya, dengan pasir putih dan terumbu karang yang indah. Pengunjung dapat melakukan kegiatan berjemur (sunbathing), snorkling/skin diving, berenang atau menyelam (diving). Di Pulau Hoga telah dibangun fasilitas berupa, wisma tamu dengan arsitektur rumah adat Buton yang dibangun Pemerintah Daerah, serta beberapa pondok wisata.

Beberapa penjual kelapa terlihat menyunggingkan senyum. Tak terasa mengganggu, atau ada niatan untuk itu, seperti layaknya pedagang di tempat wisata lain. Semua terasa tenang, nyaman, sejuk disela angin yang bertiup perlahan. Di pulau ini banyak penginapan yang bentuknya menyerupai rumah-rumah adat Buton. Rumah-rumah tersebut pemilikinya bukan orang lokal, rumah-rumah tersebut di bangun untuk disewakan kepada pengunjung.

Kepulauan WAKATOBI mempunyai potensi terumbu karang serta berbagai jenis biota laut seperti kima, lola, ikan, penyu, serta jenis-jenis lainnya.

· Terumbu karang. Beberapa daerah terumbu karang yang ada antara lain Karang Sempora, Karang Kapota, Karang Watulopa, Karang Sawa Olo-olo, Karang Tokobau, dan Karang Waelale. Jenis-jenis karang yang di temukan antara lain Acrophora spp, Dendrophyllia spp, Facia abdita, dan lain-lain.

· Karang lunak. Jenis soft coral yang terlihat antara lain Sarcophyton throcheliophorum, sinularia spp.

· Ikan. Jenis ikan yang terlihat antara lain Abudefduf leucogaster, A. saxatilis, Acanthurus achilles, A. aliosa, A. mata, Amphiprion tricinctus, Chaetodon specu!lum, Chelinus undulatus, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, H. permutatus, Macolor macularis (snapper), Napoleon wrasse, Paramia quinquelineata, Scarus qibbus, S. taeniurus, dan masih banyak lagi.

· Bivalvia yang terlihat adalah Tridacna spp.

· Crinoidea yang terlihat adalah Comanthina schlegeli, Lily laut.

· Ordo Echinodea yang terlihat adalah Acanthaser planci, Diadema setosum, Echinotrix spp., Holothuria edulis, Parathicopus californicus, Stichopus variegatus.

· Spons yang terlihat adalah Tube sponges dan Cube sponges, Phyllospongia foliascens.

· Rumput laut. Jenis seagrass yang terlihat antara lain Thallisia spp., T. crocea, dan Thalasodendron spp.

Terumbu karang dan ikan hias yang berenang di sekitarnya merupakan atraksi yang menarik untuk dinikmati. Daerah wisata yang direkomendasikan adalah di Pulau Hoga dan sekitarnya, dengan pasir putih dan terumbu karang yang indah. Pengunjung dapat melakukan kegiatan berjemur (sunbathing), snorkling/skin diving, berenang atau menyelam (diving). Di Pulau Hoga telah dibangun fasilitas berupa, wisma tamu dengan arsitektur rumah adat Buton yang dibangun Pemerintah Daerah, serta beberapa pondok wisata.

Untuk mencapai Pulau Hoga dapat ditempuh lewat perjalanan laut dengan beberapa alternatif, yaitu:

1. Kendari ke Pulau Hoga via P. Wangi-Wangi (Wanci), dengan kapal kayu yang berangkat dari pelabuhan Kendari 2 kali seminggu. Waktu tempuh ± 15 jam.

2. Kendari ke Bau-Bau (Buton) via Raha (Muna) dengan kapal cepat (± 4 jam) dilanjutkan dengan naik kapal ke Wanci dengan kapal kayu (± 3 jam) atau speed boat carteran (± 4 jam langsung ke P. Hoga).

Sumber :

1. Sumber: Informasi Kawasan Konservasi Provinsi Sulawesi Tenggara, BKSDA Sultra

2. Indonesia and World Tourism News

Sabtu, 13 Desember 2008

Aku bukan aku

aku telah mati
yang ada hanyalah jasad yang di penuhi oleh hasrat yang tak terkontrol
yang suatu saat akan meledak dan mengancurkan jasad ini hingga tak tersisa